(laporan tugas akhir mahasiswa)
oleh:
Eko Ari Putranto
13741025
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen Kesehatan Sapi Potong
Manajemen kesehatan dapat diartikan
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
faktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yang dimilikinya agar produktivitas
ternak dapat dimaksimalkan, kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan
produk hasil ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang
diinginkan. Manajemen kesehatan ternak harus melalui suatu proses yaitu suatu
cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Penyakit merupakan
salah satu hambatan yang perlu diatasi dalam usaha ternak. Melalui penerapan
manajemen kesehatan ternak yang dilakukan secara berkelanjutan, diharapkan
dampak negatif dari penyakit ternak dapat diminimalkan. Penyakit-penyakit yang
dijadikan prioritas untuk diatasi adalah penyakit parasiter, terutama skabies
dan parasit saluran pencernaan (nematodiasis). Sementara itu, untuk penyakit
bakterial terutama anthrax, pink eye, dan pneumonia. Penyakit viral yang
penting adalah orf, dan penyakit lainnya (penyakit non infeksius) yang perlu
diperhatikan adalah penyakit diare pada anak ternak, timpani (kembung rumen)
dan keracunan sianida dari tanaman. Pengendalian penyakit parasit secara
berkesinambungan (sustainable parasite controle) perlu diterapkan agar
infestasi parasit selalu di bawah ambang yang dapat mengganggu produktivitas
ternak. Vaksinasi terhadap penyakit Anthrax (terutama untuk daerah endemis
anthrax), dan orf merupakan tindakan preventif yang dianjurkan. (saputro, 2015)
Masalah
kesehatan ternak juga dapat disebabkan oleh tidak cukupnya nutrisi yang masuk
ke dalam tubuh ternak. Ternak tidak akan tumbuh maksimal bila pakan kurang baik
atau kurang menerima nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
mineral dan air yang tidak seimbang. Tidak cukupnya nutrisi dapat mengakibatkan
penyakit seperti grass tetany, milk fever, ketosis, white muscle dissease.
Selain itu pakan yang kurang akan menimbulkan masalah parasit, gangguan
pencernaan, kegagalan reproduksi dan penurunan produksi. (saputro, 2015)
Keberhasilan usaha ternak sapi
potong tergantung pada tiga unsur, yaitu: bibit, pakan, dan manajemen.
Manajemen mencangkup pengelolaan perkawinan, pemberian pakan, perkandangan dan
kesehatan ternak. Penanganan hasil ternak, pemasaran dan pengaturan tenaga
kerja (Santoso, 2006 b)
Keberhasilan
peternakan sapi potong tidak hanya terletak pada usaha pengembangan jumlah
ternak yang di pelihara, namun juga pada perawatan dan pengawasan, sehingga
kesehatan ternak sapi juga terjaga. Menurut Akoso (1996), kesehatan ternak
merupakan suatu kondisi tubuh ternak dan seluruh sel yang menyusun dan cairan
tubuh yang di kandungannya secara fisiologis berfungsi normal. Keruskan sel
mungkin saja terjadi secara normal sebagai akibat proses pertumbuhan dinamis
demi kelangsungan hidup, sehingga terjadi pergantian sel tubuh yang rusak atau
mati bagi ternak yang sehat. Daya tahan ternak terhadap penyakit menjadi sangat
menurun karena adanya muatan ekstra dalam keseimbangan fisiologis, yang
disebabkan oleh ketidakberdayaan ternak untuk mempertahankan suhu tubuh dalam
batas normal (Akoso, 1996).
2.2
Biosecurity
Sistem
biosecurity merupakan upaya pencegahan penyebaran suatu penyakit yang
memungkinkan dapat menginfeksi pada ternak disuatu farm. Menurut komara (2008) tindakan pencegahan penyakit merupakan
tindakan yang bijaksana untuk mencegah berbagai macam timbulnya penyakit
(Sugeng dan Sudarmono, 2008).
Tujuan
dari sistim Biosecurity adalah untuk meminimalisir keberadaan penyebab
penyakit, meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk
semang, dan membuat kontaminasi lingkungan oleh agen seminimal mungkin
(Sudarisman, 2000).
2.3
Sanitasi
Tindakan
sanitasi adalah tindakan yang yang dijalankan dalam pemeliharaan sapi bertujuan
untuk menjaga kesehatan melalui kebersihan agar ternak terbebas dari infeksi
penyakit. Menurut Santoso (2006 a), tingkat sanitasi dan higine merupakan
indikator kebaikan manajemen kesehatan ternak. Oleh karnanya ada beberapa hal
yang perlu dilakukan dalam menyusun program kesehatan ternak yaitu:
1. Sanitasi
lingkungan yang terbaik adalah menjaga kebersihan. Penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme dan parasite lebih mudah berkembang biak pada lingkungan
yang kotor.
2. Keadaan
yang harus bersih hama pada peralatan oprasional yang digunakan dalam melakukan
tatalaksana, sehingga menjamin kebersihan kesehatan.
3. Digunakan
beberapa desinfektan, tetapi harus diingat bahwa desinfektan sering inaktif
bila terjadi kontak dengan bahan organic seperti darah, jaringan tinja, atau
tanaman (sisa pakan) desinfektan biasannya diaplikasikan pada benda mati
seperti perlatan.
2.4 Vaksinasi
Karantina
hewan yaitu menolak masuknya penyakit hewan dari luar negeri ke Indonesia,
mencegah penyebaran penyakit antar daerah dalam negeri, dan mencegah penyakit
dari Indonesia ke luar negeri. Menurut Abidin (2005). Sapi-sapi bakalan yang
akan digemukan atau yang baru dibeli dari pasar atau luar daerah perlu
dimasukan ke dalam kandang karantina yang letaknya terpisah dengan kandang
penggemukan.
Vaksin
adalah suatu suspense jasat renik yang dimatikan atau dilemahkan atau suatu
produk yang berasal dari bahan tersebut dan bila disuntikan akan memacu
antibody terhadap penyakit yang disebabkan oleh jasat renik tersebut
(Sudaryani, 2003).
2.4 Sapi Potong
Sapi
potong merupakan salah satu komoditas yang memiliki prospek cerah mengingat
pasar dalam negri, pertumbuhan konsumsi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
populasi dan produksi daging. Usaha ternak sapi potong dan kerja mempunyai
prospek yang menjanjikan bila didukung dengan pemasaran yang baik.
Sapi potong
merupakan jenis sapi pedaging yang banyak di kembangkan atau diusahakan dengan
hasil utamanya adalah daging. Sapi potong mempunyai sifat yang khas bila
ditinjau dari fisik maupun genetiknya (Somoprastowo, 2003). Ciri sapi pedaging
adalah ukuran tubuh yang besar, pertumbuhan seluruh bagian tubuh serasi, garis
badan atas bawah sejajar, dan kualitas dagingnya maksimal (Sugeng, 1992). Di Indondesia ada enam jenis sapi potong yang
hampir menyebar rata di setiap daerah.
Dari jenis-jenis sapi tersebut sebagian berasal dari dalam negeri (sapi
lokal) dan sebagian merupakan sapi impor.
Sapi pedaging yang berasal dari dalam negeri yaitu sapi bali, sapi
peranakan ongole (PO), dan sapi Madura. Sedangkan sapi pedaging yang berasal
dari luar negri yaitu sapi brahman, Simmental, limousine, dan brangus. Salah
satu jenis sapi impor yang dikembangkan sebagai sumber penghasil daging adalah
sapi brahman.
2.5
Penyakit
Penyakit
adalah suatu kejadian yang bersifat
negative sebagai akibat yang ditimbulkan oleh suatu bibit penyakit dan
menyebabkan gangguan fisiologis pada tubuh induk semang. Penyakit infectious (menular) adalah penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, parasit dan jamur) yang
bersifat dapat berpindah dari satu hewan (hewan carrier) ke hewan lainnya. Hewan carrier adalah hewan pembawa bibit penyakit tertentu tetapi hewan
itu sendiri tidak menunjukan gejala sakit (Ditjennak/Direktorat Jendral
Petrnakan, 2010).
2.6
Kelompok Tani Penggemukan Sapi Potong Limousin
2.6.1
Sejarah Kelompok
Kelompok
penggemukan sapi potong limousin ini berdiri sajak tahun 2009 dengan anggota 6
orang dan mendapat dana dari CSR (corporation social responsibility) dari
pertamina 75 juta per orang dengan bunga 5% per tahun, kemudian mengajukan
kredit KKPE (kredit ketahanan pangan dan energi) di bank BNI 46 pada tahun 2011
dengan mendapat dana 100 juta per orang dengan bunga 55 per tahun. Pada tahun
2013 kelompok mendapat kerjasama dari GGLC yaitu sapi winner gaduh sampai saat ini.
2.6.2 Struktur Organisasi
Organisasi di Kelompok Tani
Penggumukan Sapi Potong Limousin dilaksanakan sebagai alat kelompok untuk
mengontrol masing-masing tugas dan wewenang jabatan agar kinerja kelompok dapat
berjalan dengan baik. Struktur
organisasi kelompok terdapat pada Lampiran 1.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut